Jumat, 26 Oktober 2012

Minggu, 04 Desember 2011

Tumbangnya Penjaga Bumi, Maraknya Pemanas Bumi




Gencarnya himbauan-himbauan tentang Global Warming, ternyata tidak berdampak besar pada masyarakat sekitar. Buktinya masih banyak orang yang tidak mempedulikan tentang pelestarian bumi. Padahal isu tentang Global Warming telah menyebar dimana-mana, namun nyatanya masyarakat tidak ada yang menhiraukannya.
Salah satu bukti kecil namun berdampak besar bagi kelangsungan hidup bumi yaitu banyaknya warga masyarakat yang menebang pohon di halaman rumahnya. Mereka menganggap daun-daunnya yang gugur malah membuat sampah. Padahal daun-daun tersebut bila diolah bisa digunakan sebagai pupuk alami, sehingga kita bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat merusak lingkungan.
Selain hal tersebut, kendaraan bermotor juga termasuk penyumbang besar terlaksananya Global Warming. Gaya hidup masyarakat yang terlalu mengagungkan motor atau mobil juga tidak baik. Contohnya saja seseorang yang kemana saja selalu menggunakan motor, bahkan ke tempat yang dekat yang bisa ditempuh dengan jalan kaki atau sepeda saja menggunakan motor. Hal lain yang juga dapat memberi dampak negatif terhadap kelestarian bumi adalah maraknya pemborosan listrik.
Sebagian besar pembangkit listrik membutuhkan minyak bumi atau batu baa untuk menggerakkan mesinnya. Padahal kita menggunakan listrik setiap hari anpa henti. Berarti, perusahaan listrik itu juga tidak pernah berhenti bekerja. Bayangkan, berapa banyak karbondioksida yang dihasilkan dari proses produksi listrik ini?
Semakin banyak orang memakai listrik, pembangkit listrik akan bekerja semakin keras. Mereka perlu bahan bakar banyak pula. Akibatnya, polusi yang mereka hasilkan semakin banyak pula.
Karena itu marilah kita jaga bumi ini mulai dari hal yang kecil seperti berhemet listrik. Misalnya saja dengan tidak menyalakan lampu pada siang hari, mematikan televisi bila tidak ditonton, dan hal-hal lainnya.
Tidak menggunakan motor bila ke tempat dekat dan mengikuti aksi BIKE TO WORK juga berpengaruh mengurangi jumlah karbondioksisa di  udara.
Selain itu, bisa dengan cara menambah koleksi tanaman di halaman rumah dan mendaur ulang sampah-sampah organik menjadi pupuk.
Namun, yang paling utama diperlukan adalah kesadaran masyarakat untuk menjaga bumi kita tetap rindang dan sejuk seperti sedia kala.(RAd)


#nih artikel dibuat dalam rangka tugas TIK kelas X looooh...http://www.emocutez.com#
READ MORE - Tumbangnya Penjaga Bumi, Maraknya Pemanas Bumi

Petualangan Teka-teki



Seorang remaja perempuan sedang berlari-lari dengan ransel hitam di punggungnya. Dia memasuki halaman sebuah rumah besar. Disana dilihatnya seorang anak laki-laki yang sebaya dengan dirinya berdiri di samping mobil hitam mengkilat dengan ransel hitam di punggungnya dan seorang wanita di dalam mobil itu. Laki-laki itu menoleh saat mendengar kedatangannya.
“Hei Riri, kau ini ngapain aja sih lama banget? Ya sudah sekarang cepet masuk mobil! Udah mau telat nih..”, kata Arthur sambil membuka pintu mobil.
“Iya-iya, gak sabaran banget sih..”, jawab Riri kesal.
Mereka pun menaiki mobil yang kemudian melaju ke jalanan. Hari itu mereka berencana menyaksikan matahari terbit di puncak gunung, mumpung sedang libur karena anak kelas 12 harus Ujian Nasional. Tapi ada yang sedikit aneh menurut Arthur, karena tidak biasanya kakaknya, Hana yang sedang menyetir mobil, itu mengajak dia jalan-jalan ke gunung seperti ini. Biasanya saat liburan dia hanya tinggal di rumah dan menjadi korban keisengan kakaknya itu. Atau dia disuruh menemani kakaknya berbelanja dan dijadikan budaknya. Aneh sekali kalau kemarin tiba-tiba kakaknya itu mengajaknya naik gunung. Katanya sih dia ingin melihat matahari terbit, sudah lama tidak mengirup udara segar. Benar-benar mencurigakan, batin Arthur.
Untuk menuju ke puncak dapat ditempuh dengan mobil karena jalan di sekitar pegunungan tersebut sudah beraspal. Mereka harus melewati hutan pinus untuk sampai disana. Di tengah perjalanan, di antara pohon-pohon pinus Nampak sebuah bangunan mirip candi menjulang tinggi
“Hei lihat! Bangunan apa itu? Kenapa ada di daerah hutan kayak gini?”, seru Arthur keheranan.
“Iya..ya.. Apa itu? Mirip candi ya.. Tapi kok belum pernah dengar ya..?”, sahut Riri yang juga keheranan.
“Oooh, itu.. Itu Candi Alasmaja peninggalan kerajaan Majapala.”, jawab Kak Hana.
“Kerajaan Majapala? Emang ada? Baru denger.”, sahut Arthur.
“Wah..wah..wah.. Begini ya,, biar kakak jelaskan. Kerajaan Majapala itu sebuah kerajaan kecil. Itu dulunya sebuah kerajaan yang makmur karena rakyatnya hanya sedikit, sehingga jarang ada perkelahian atau semacamnya. Namun, suatu hari kerajaan itu diserang oleh kerajaan lain yang lebih besar. Karena mereka tidak mempunyai pasukan perang, mereka pun kalah seketika.”, jelas Kak Hana.
“Waah,, bener tuh Kak? Kok Kakak tahu?”, Tanya Riri.
“Oooh, itu kemarin Kakak baru membacanya di majalah. Kebetulan ada artikel tentang itu.”, jawab Kak Hana.
“Pantesan Kakak tiba-tiba ngajak kami jalan-jalan. Ternyata Kakak ingin pamer pengetahuan Kakak toh.”, sahut Arthur.
“Hohoho,, ini namanya berbagi ilmu. Tapi tujuan utama kakak bukan ini..”
“Waah, mencurigakan. Lalu apa tujuan kakak sebenarnya hah?”
“Itu rahasia. Lha, sekarang kita sudah sampai nih. Ayo turun!”
Di hari libur, banyak orang kesana hanya untuk sekedar duduk-duduk menikmati pemandangan sekitar. Namun, karena hari ini bukan hari libur, maka suasananya sepi. Mereka bertiga turun dari mobil dan udara segar segera menyambut mereka pagi itu. Disana telah disediakan tempat duduk yang menghadap timur, tempat munculnya matahari. Karena hari itu sepi, mereka bisa memilih tempat duduk semau mereka. Mereka lantas duduk di kursi paling tengah yang menghadap matahari langsung. Tak lupa sebuah kamera tergenggam di tangan Arthur. Tentu saja mereka tak mau melewatkan momen indah ini tanpa ada buktinya.
Perlahan matahari mulai menampakkan sinarnya. Sinarnya menyilaukan mata, namun sayang bila dilewatkan begitu saja. Mereka bertiga lalu berfoto-foto bersama dengan latar belakang berwarna oranye. Saat matahari benar-benar sudah muncul, mereka berjalan-jalan di sekitar puncak tersebut melihat pemandangan desa-desa dari atas. Walaupun bukan hari libur, ternyata mereka masih menemukan pedagang yang menjajakan makanannya disana. Karena dari berangkat belum makan apa-apa, mereka berhenti di sebuah warung soto ayam dan memesan makanan.
“Nyem..nyem..nyem.. Kenyangnyee..”, celoteh Riri sehabis makan.
“Habis ini kita mau kemana Kak?”, lanjutnya.
“Habis ini kita jalan-jalan lagi. Oia, kakak mau ke toilet dulu ya.”, kata Hana.
“Jangan lama-lama, Kak!”, sahut Arthur.
“Tenang saja, begitu keluar dari toilet, aku akan langsung kembali kesini kok.”
Setelah hampir setengah jam mereka menunggu, namun Hana tak kunjung muncul juga.
“Ar, gimana nih? Kok Kak Hana gak kembali? Malah ini belom dibayar lagi.”, kata Riri cemas.
“Ternyata firasat burukku daritadi itu ini toh. Dasar si Kakak. Yaudah, ayo pergi kita cari tu orang. Tapi karna ranselku kutinggal di mobil, kamu yang bayarin dulu yah.”, kata Arthur.
“Tapi aku cuma bawa uang Rp. 25.000,-.. emang cukup?”, tanya Riri gelisah.
“Sini uangmu!”
Arthur langsung mengambil uang yang ada di tangan Riri. Segera ia memberikan uang itu kepada penjual soto. Dan mereka pergi dari warung itu menuju arah Hana tadi pergi. Mereka mulai melihat-lihat sekitar, mungkin saja ada Hana disana. Hingga akhirnya mereka menemukan sebuah toilet umum dan bertanya kepada penjaga toilet itu.
“Permisi Pak, saya mau tanya. Apa tadi ada seorang wanita memakai jaket hijau kesini? Tubuhnya agak tinggi, memakai celana jeans abu-abu, dan membawa tas warna hitam.”, tanya Arthur sambil menjelaskan cirri-ciri kakaknya.
“Oh, iya ada dek. Tapi dia gak masuk toilet, dia hanya menitipkan amplop ini kepada saya. Katanya setengah jam lagi akan ada anak laki-laki dan perempuan yang mencarinya. Ciri-cirinya ya kayak adek-adek ini. Kalau begitu ini saya kasih amplopnya.”, terang penjaga toilet tersebut sambil memberikan amplop berwarna hijau itu kepada Arthur.
“Trus bapak tau kemana wanita itu pergi?”, Tanya Arthur lagi.
“Ooh, tadi saya cuma lihat dia pergi kearah parkiran sana itu. Selanjutnya saya gak tau.”, terang bapak itu.
“Yaudah kalau begitu Pak, makasih ya. Permisi..”, kata Riri lembut dan segera menyusul Arthur yang langsung melenggang meninggalkan tempat itu menuju arah yang ditunjukkan oleh penjaga toilet tersebut.
Mereka telah sampai di parkiran tempat mobil mereka tadi. Namun sesuai dugaan, mobil mereka tak ada disana. Riri yang mengetahui hal tersebut mulai cemas dan panik. Namun Arthur malah tersenyum seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru.
“Arthur, gimana nih? Kita ditinggal disini. Malah kita gak tau daerah sini, kan baru pertama kali kesini. Trus kita pulangnya gimana? Masa’ kita harus disini terus…”, Riri mulai mengecoh tak karuan, membayangkan hal-hal buruk yang akan menimpa mereka bila mereka tetap terjebak disana.
“Udahlah Riri, jangan panik begitu. Kalau panik kayak gitu malah gak bisa berpikir jernih. Aku udah tau kalo ini bakal terjadi. Ini semua sudah dia rencanakan. Buktinya dia ninggalin surat ini.”, kata Arthur berusaha menenangkan Riri. Dia kemudian membuka amplop hijau yang ada di tangannya dan mulai membaca isinya.
“Jika kau ingin kembali, pergilah menuju tempat yang begitu damai, namun sunyi. Tempat kekalahan, namun sebenarnya menang. Disana kau akan menemukan darah keras diantara kematian yang rapuh.”
“Apa maksudnya ini? Damai tapi mati? Darah keras diantara kematian? Masa’ kita harus mati dulu? Atau harus bunuh orang? Apa maksudnya ini?”, Riri mulai kebingungan. Dia benar-benar terlihat panik. Wajahnya memucat, tubuhnya bergetar seperti orang yang baru melihat setan.
Namun, Arthur hanya diam. Di dahinya terlihat ada kerutan yang menandakan bahwa dia sedang berpikir. Kemudian dia mulai berjalan meninggalkan tempat itu sambil tetap berpikir. Riri yang tidak tau apa-apa hanya bisa berbicara kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada mereka. Selang beberapa waktu, Arthur berhenti.
“ Yah! Aku tahu tempatnya. Ayo Riri kita kesana!”, seru Arthur yang langsung berlari sambil menggenggam tangan Riri. Dia menuju jalan raya yang dia lewati saat menuju kesana tadi.
Kebetulan saat itu ada kendaraan pengangkut sayur melewati jalan itu. Arthur segera memberhentikannya dan meminta izin ke supirnya agar dia dan Riri bisa menumpang kendaraan itu. Mereka yang diijinkan langsung menaiki jok belakang bersama sayur-sayur segar itu. Mobil itu mulai melaju kembali.
“Arthur, kita mau kemana?”, Tanya Riri.
“Ke candi Alasmaja yang tadi itu loh.”, jawab Arthur.
“Ngapain kesana? Memangnya sesuai dengan petunjuk itu? Beda banget kan. Gak nyambung.”, kata Riri.
“Haduh Riri, lha kamu daritadi mengomel terus sih. Masalah itu harus dipikirin dengan tenang. Sini biar aku jelaskan.”, Arthur mulai menjelaskan.
“Nih ya lihat, ‘Jika kau ingin kembali, pergilah menuju tempat yang begitu damai, namun sunyi. Tempat kekalahan, namun sebenarnya menang.’ Ingatkan cerita kerajaan Majapala tadi? Kerajaannya makmur dan damai tapi sunyi karena peghuninya hanya sedikit dan gak banyak orang yang tahu. Kerajaan tersebut kan kalah perang, tapi sebenarnya menang karena disana tak ada kerusuhan dan kejahatan.”
“Ooh, begitu. Pintar juga kau Arthur. Terus yang di bawahnya itu maksudnya apa?”, tanya Riri agak tenang.
Tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi berhenti. Ternyata mereka telah sampai di candi tersebut karena sebelumnya Arthur telah berpesan ke supirnya agar dia diturunkan di candi itu. Mereka lantas turun dari mobil dan mengucapkan terima kasih kepada supir itu dan mulai berjalan memasuki gerbang candi. Tempatnya benar-benar sangat tua dan tidak terawat. Saat itu hari sudah mulai sore.
“Arthur sekarang kita kemana?”, tanya Riri
“Kita cari batu berwarna merah karena disini tertulis ‘darah keras’. Darah kan merah, sedangkan batu kan keras. Trus maksud dari kematian yang rapuh mungkin daun-daun yang berserakan ini.”, jawab Arthur.
“Oh aku tahu. Daun-daub ini kan sudah mati dan bila dipegang bisa hancur. Itu maksudnya kan?”
“Yap, benar sekali. Kau mulai pintar ya Riri.”
“Hohoho, Riri gitu. Lha ini dia batu warna merah!”, seru Riri yang menemukannya diantara dedaunan itu. Arthur mengangkat batu itu dan Riri mengambil kertas berwarna hijau di bawahnya. Saat dibuka, di dalamnya tertulis:
“Pergilah ke atas ular-ular hijau yang menutupi masa lalu. Disana kau dapat melihat warna-warna alam yang menakjubkan.”
“Hah, apa lagi ini? Ular?”, sahut Riri.
“Ayo kita naik ke atas candi itu!”, ajak Arthur.
“Hah? Ngapain?”
“Sudahlah ayo!”, Arthur menggandeng tangan Riri dan kembali berlari menaiki candi tersebut. Sesampainya di atas, mereka melihat matahari terbenam begitu indahnya dengan pemandangan pohon yang indah. Tak berapa lama muncul kakak Arthur, Hana, di belakang mereka.
“Kak Hana? Kok disini? Berarti kita berhasil dong! Hore!”, seru Riri.
“Arthur, waktumu lebih cepat 12 detik dari pekiraanku.”, kata Hana.
“Lalu apa maksud surat yang kedua itu”, tanya Riri.
“Ooh, itu maksudnya begini, ular hijau itu ya tanaman rambat yang menutupi candi ini. Candi kan sejarah, sejarah itu masa lalu. Terus warna-warna menakjubkan itu maksudnya, disini kita bisa melihat matahari tenggelam dengan jelas dan di bawah kita bisa melihat pohon-pohon pinus yang berwarna hijau. Benar kan Kak Hana?”, terang Arthur.
“Yap, benar sekali. Lha karena sekarang mataharinya udah tenggelam, kita pulang. Kutraktir makan malam enak. Ayo!”

Mereka pun menuruni candi dan menuju mobil yang diparkir di belakang candi tersebut. Malam itu sepertinya mereka akan bermimpi indah.♥








#cerita ini dibuat dalam rangka tugas B.Indonesia pas kelas X dulu,,, terinspirasi dari serial detective conan#http://www.emocutez.com
READ MORE - Petualangan Teka-teki

Seputar Global Warming

Ini nih rangkuman dari beberapa majalah yang pernah kubaca yang memuat mengenai isu Global Warming. Tentunya kalian juga sangat sering banget sekali mendengar istilah tersebuthttp://www.emocutez.com *so, ga perlu jelaasin lagi donk*. Okeh, langung ke pokok masalah.


KARBONDIOKSIDA SELIMUT PENGHANGAT BUMI
Seandainya gas karbondioksida tidak ada, suhu bumi akan menjadi sekitar -19oC. namun, jika karbondioksida jumlahnya terlalu banyak, suhu bumi bias menjadi sangat panas. Selain karbondioksida, air dan metana juga mempunyai sifat yang sama.
-          Gas Rumah Kaca
Rumah kaca: suhu rumah kaca selalu hangat karena kaca menahan panas sinar matahari di dalam rumah kaca.
Karena sifat gas karbondioksida, metana, dan uap air menahan sinar matahari, maka gas-gas itu dinamai gas rumah kaca. Dan suhu panas yang ditimbulkan oleh gas rumah kaca disebut efek rumah kaca.
Dibandingkan gas rumah kaca lainnya, jumlah gas metana paling sedikit, yaitu tidak lebih dari 2 ppm. Artinya, hanya ada 2 molekul gas metana di antara sejuta molekul udara. Gas karbondioksida di udara bumi sebanyak 280 ppm. Sedangkan, jumlah uap air selalu berubah. Bisa seratus kali lebih banyak dari gas karbondioksida. Hal ini dikarenakan saat uap air menjadi banyak, uap air akan menjadi hujan.
Sejak manusia menciptakan revolusi industry di tahun 1750, gas karbondioksida menjadi sebanyak 379 ppm pada tahun 2005. Padahal, pada zaman es sampai revolusi, yaitu sekitar 10.000 tahun, gas karbondioksida di bumi jumlahnya hanya 280 ppm. Gas karbondioksida yang bertambah sangat cepat menyebabkan panas matahari yang disimpan gas ini juga bertambah banyak.
-          Global Warming
Gejala naiknya suhu planet bumi akibat gas karbondioksida dinamai pemanasan global atau global warming. Dan kenaikan suhu sebesar 1 derajat celcius dalam waktu 100 atau 200 tahun sudah termasuk pemanasan global.
Ilmuwan mencatat hanya dalam waktu 100 tahun (1906-2006), suhu bumi sudah naik 0,74 derajat celcius. Jika ini berlanjut, maka dalam waktu 676 tahun suhu bumi bias naik 5 derajat celcius. Padahal selama zaman es sampai revolusi industry suhu bumi hanya naik 5 derajat celcius selama 10.000 tahun.

PENYEBAB SEMAKIN PANASNYA BUMI
-          Revolusi industri
Sejak revolusi industry pada abad ke 18, manusia banyak menggunakan mesin yang jelas memerlukan bahan bakar yang dapat merusak bumi.
-          Kendaraan bermotor
Pada tahun 2008, jumlah kendaraan di dunia tidak kurang dari 3 miliar buah. Tiap hari kendaraan ini membakar bensin dan solar, menyemburkan berton-ton karbondioksida di udara. Padahal selain karbondioksida, asap kendaraan itu separuhnya mengandung racun yang berbahaya bagi tubuh manusia.
-          Semburan pembangkit listrik
Menurut sebuah penelitian, 40% karbondioksida di Amerika dihasilkan oleh pembangkit listrik, 30% dihasilkan oleh kendaraan, dan sisanya dari aktivitas manusia yang lain.
-          Hilangnya penjaga bumi
Pepohonan yang berfungsi menyerap karbondioksida dan mengolahnya menjadi oksigen, sekarang mulai berkurang karena aktivitas manusia yang tidak peduli pada bumi.


Bisakah karbondioksida berkurang?
Jika karbondioksida sudah menyatu dengan atmosfer bumi, maka gas tersebut baru bias berkurang setelah 50-200 tahun. Padahal setiap harinya miliaran kendaraan, ratusan pembangkit listrik, ribuan pabrik, dan miliaran rumah terus-menerus membakar minyak bumi dan menyemburkan karbondioksida.

GAYA HIDUP TAK RAMAH LINGKUNGAN
·         Tidak bisa tidur tanpa pendingin ruangan atau kipas angin
·         Tidur dengan lampu menyala
·         Tidak mematikan lampu ketika keluar ruangan/kamar
·         Lupa mematikan televise
·         Tidak mematikan radio selagi tidur
·         Sudah menyalakan lampu walaupun hari belum terlalu gelap
·         Mandi dengan air panas
·         Membuat makanan atau minuman dengan juicer atau blender
·         Pergi ke tempat yang dekat naik motor/mobil
·         Meskipun ada kawan sekolah yang tinggal dekat rumah, tidak menawarkan untuk pergi sekolah dengan kendaraan yang sama
·         Makan dan minum dengan peralatan sekali pakai, misalnya: plastic, Styrofoam, atau kayu.
·         Tidak menyiapkan tas belanjaan dari rumah dan menerima jika belanjaan kita ditaruh d plastic
·         Menyalakan generator ketika mati lampu
·         Tidak membawa rantang atau tempat makanan dan menerima bila makanan yang dibeli ditaruh dalam plastic atau Styrofoam
·         Lebih memilih memakai pendingin ruangan di kelas daripada membuka setiap jendela kelas
·         Ketika disajikan makanan yang sudh dingin, meminta untuk memanaskannya lagi
·         Menganggap kertas yang sudah dipakai satu sisi sebagai kertas bekas dan membuangnya
·         Mengusulkan supaya pohon di kebun ditebang saja karena menganggap daun-daunnya sebagai sampah
·         Menolak tugas menyiram dan member pupuk tanaman di kebun


AKIBAT GLOBAL WARMING
·         - Melelehnya es di kutub
Pada tahun 2000 luas es di kutub masih 7  juta km2, namunpada tahun 2008 menjadi 5,3 juta km2. Pada 8 Maret 2008 lalu, gunung antartika di kutub selatan retak dan bongkahan es nya lepas dan jatuh. Padahal bongkahan es itu luasnya sepertiga luas Jakarta. Selain itu, gunung e situ terbentuk sejak ratusan sampai 1.500 tahun yang lalu.
·        -  Permukaan laut semakin tinggi
Ini akibat dari es yang mencair dan mengalir ke laut. Dalam 100 tahun saja, tinggi air laut di seluruh dunia naik 10 sampai 25 cm. kalau hal ini terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2100 nanti permukaan air laut naik 50 sampai 80 cm. akibatnya, pantai atau daratan akan tenggelam. Selain itu, pelbuhan, tambak ikan, dan tempat wisata sekitar pantai bias hancur.
·         - Suhu semakin panas
Dalam waktu 100 tahun ini, suhu bumi naik rata-rata 0,6o C – 0,7oC.
·         - Hujan dan badai
Karena suhu meningkat pesat, air tanah akan lebih cepat menguap. Akibatnya, akan banyak daerah kekeringan, dan angin akan beritup jadi semakin kencang. Badai pun akan lebih sering terjadi. Apalagi topan badai akan semakin kuat dengan adanya penguapan air yang tinggi.
Akibatnya perubahan cuaca dan musim akan sangat tidak terduga. Bias tiba-tiba hujan, juga bias tiba-tiba panas.
Jika penguapan air semakin cepat, awan hujan akan semakin cepat terbentuk. Dan menjadi hujan deras yang terus-menerus. Akibatnya, banjir, tanah longsor, erosi, dll.
·        -  Padang gurun semakin luas
Suhu semakin panas, air menguap teru-menerus, tanah-tanah menjadi kering, bahkan tanaman tidak bias tumbuh dan hidup. Perlahan-lahan padang gurun akan semakin bertambah.
Selain hal-hal di atas, akibat lainnya adalah pulau-pulau yang tenggelam Karena semakin tingginya permukaan air laut.


Jika Bumi semakin panas….?
·        >  Musim kemarau akan menjadi sangat panjang dan tak jarang terjadi kekeringan dimana-mana akibat penguapan yang meningkat.
·        >  Jika global warming terus berlanjut, diperkirakan sumber kebutuhan air tawar sepertiga penduduk dunia pada tahun 2100 akan hilang.
·        > Udara panas dan kotor menigkatka polusi udara yang menyebabkan penyakit influenza, alergi, asma, pernapasan, hingga paru-paru.
·        >  Polusi udara membuat kualitas air minum, makanan, dan udara yang dihirup manusia semakin memburuk.
·        > Sinar matahari yang terik dapat membuat kulit  menjadi rentan terhadap kanker.
·        >  Nyamuk-nyamuk malaria lebih mudah berkembang biak pada suhu lembab dan panas.
·        >  Menurut WWF, kira-kira 150.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat global warming.
·        > Ketika hujan badai, kekeringan, angin topan, banjir dan bencana lain semakin sering terjadi, banyak orang kekurangan makanan dan kehilangan tempat tinggal.
·        > Bencana memaksa penduduk untuk mengungsi. Akibatnya, kepadatan penduduk jadi tidak merata.
·        >   Pencairan es di kutub mengakibatkan beberapa pulau terendam dan sebagian daratan terkikis. Padahal gurun pasir semakin luas. Lama-lama daratan yang bisa ditinggali semakin sempit.


BEBERAPA CARA MENGATASI GLOBAL WARMING
·         Mengurangi gas rumah kaca
·         Menggunakan bahan bakar pengganti
·         Reboisasi
·         Perdagangan karbon
Di Negara-negara maju, jumlah pohon dan hutan sudah sangat jarang. Padahal mereka banyak menghasilkan gas rumah kaca. Karena itu Negara maju harus membayar pada Negara yang memiliki hutan. Maksudnya, agar Negara pemilik hutan menjaga kelestarian hutannya.
·         Membangun green building
Bangunan yang ramah lingkungan. Bangunan ini harus hemat energy dan menyatu dengan alam. Biasanya green building memanfaatkan sinar matahari untuk penerangan dan angin untuk menyejukkan ruangan. Contohnya adalah gedung Pearl River Tower di China.


Tindakan yang mendukung pelestarian Bumi
·         Membawa tas sendiri jika akan belanja
·         Membuat kompos dari sampah organic
·         Daun-daun tanaman yang rntok dibuat pupuk
·         Naik kendaraan umum atau sepeda
·         Memakai kertas pada kedua sisinya
·         Memakai sumpit besi daripada sumpit kayu
·         Membawa kotak makanan sendiri jika membeli makanan
·         Memakai bahan bakar alternative yang ramah lingkungan
·         Mengenali kode barang yang hemat listrik dan bisa didaur ulang
·         Menanam aneka jenis tanaman di halaman rumah
·         Menanam pohon yang banyak
·         Memilih naik tangga daripada lift
·         Kantong plastic dipakai beberapa kali sebelum dibuang
·         Saat cuci tangan, tangan dan sabun dibasahi sekaligus
·         Membuat buku dari sisa-sisa kertas
·         Memakai peralatan yang ramah lingkungan
·         Kran air ditutup rapat agar airnya tidak menetes
·         Langsung mencabut kabelnya begitu baterai handphone selesai diisi
·         Gelas diberri tutup agar tidak mencuci berulang kali
·         Mematikan lampu yang tidak dipakai
·         Tidak membuang sampah di selokan
·         Labih memilih memakai sapu tangan daripada tisu
·         Tidak memakai alat-alat yang menggunakan spray 
  ·         Memilih memakai kipas daripada AC
 
Lhaa, semoga dengan adanya artikel ini, teman-teman semakin sadar akan pentingnya menjaga bumi kita ini tetap lestari....http://www.emocutez.com
READ MORE - Seputar Global Warming