Niih ada sbuah cerita lama dari desa tempat kelahiranku, cerita ini terinspirasi dari asal mula nama desaku, yang mungkin kebenarannya belum begitu jelaas *namanya juga cerita rakyat*, tapi nih cerita original buatan sendiri loooh *stelah susah payah kesana kemari nyari info
*, okay langsung ajah cekidot!


ASAL MULA NAMA WONOKOYO
Pada zaman dahulu, ada sebuah desa
kecil yang semua penduduknya keluarga miskin. Salah satu dari keluarga di desa
itu mempunyai anak laki-laki yang bernama…. Saat sudah beranjak dewasa, nama
berniat mengubah keadaan desanya yang selalu miskin. Sampai suatu hari dia
memutuskan untuk pergi meninggalkan desa dan keluarganya untuk mengembara. Nama
berjanji kepada orang tuanya bahwa dia baru akan kembali setelah berhasil menemukan
tempat dimana semua warga desanya bisa hidup makmur. Dengan membawa perbekalan
yang hanya sedikit, ia pun beranjak pergi menninggalkan desanya.
Setelah beberapa lama dia
mengembara, suatu hari nama bertemu dengan seorang kakek tua di pinggiran
sungai yang cukup besar. Kakek itu terlihat begitu lemah, sepertinya beliau
belum makan selama beberapa hari. Nama kemudian menyapanya dan menawarkan
makanan terakhir yang ia punya. Awalnya sang kakek menolak karena itu adalah
makanan terakhir nama. Tapi, karena nama memaksa dan kakek melihat ketulusan di
wajah nama, akhirnya beliau menerima pemberian nama.
Sesudah sang kakek menghabiskan
makanannya, sang kakek bertanya kepada nama apa yang sedang nama lakukan
disitu. Nama kemudian menjelaskan bagaimana keadaan desanya selama ini dan niatnya untuk mengubah
nasib desanya. Setelah mendengar semua itu, sang kakek kemudian memberi
petunjuk kepada nama agar bisa mengubah nasib desanya itu.
“Berjalanlah lurus mengikuti anak
sungai ini, jangan berhenti sampai kau sampai di tempat dimana kau bisa melihat
hamparan padi di samping anak sungai ini. Cobalah tanam biji ini di sana,
siram, dan rawat hingga pohonnya berbuah lebat.”, kata sang kakek sembari
memberikan sekantung biji bulat.
“terima kasih, kek”, kata nama.
Setelah mereka berpisah, nama
kemudian menuruti apa kata kakek itu. Ia terus berjalan menyusuri anak sungai
yang ditunjuk oleh sang kakek. Tak berapa lama kemudian, ia melihat hamparan
padi yang telah menguning di samping anak sungai itu. Sesuai dengan perkataan sang
kakek, ia kemudian menanam biji yang didapatnya dari kakek itu. Ia kemudian
mengambil air di sungai kecil itu, dan menyiramkannya ke biji yang baru dia
tanam. Dalam sekejap biji itu langsung tumbuh menjadi pohon besar dengan buah
yang lebat. Ia memetik buah yang paling rendah dan memakannya, rasanya sangat
manis. Kemudian ia mengambil beberapa buah dan memasukkannya dalam tempat
perbekalannya yang sudah kosong dan dia memutuskan untuk kembali ke desanya.
Sampainya ia di desa, ia langsung
memberitahu semua warganya untuk pergi meninggalkan desa kecil itu dan
mengikuti nama ke tempat yang baru ia temukan. Semua warga menurutinya dan
mengikuti nama. Sampai di tempat yang tadi, mereka langsung mencoba menanam
biji tanaman apa saja yang mereka bawa dari desa mereka. Alhasil, setelah biji
yang ditanam mereka siram, biji itu langsung berubah menjadi pohon besar dengan
buah yang lebat.
Mereka kemudian membangun
rumah-rumah disana dan memanfaatkan hamparan padi yang ada di samping sungai
kecil itu sebagai sawah. Selain itu, mereka juga menanam biji-biji yang
langsung berubah menjadi pohon dalam sekejap. Lama-kelamaan tempat tersebut
menjadi desa yang makmur dan nama diangkat menjadi kepala desanya. Begitulah
asalusul desa itu diberi nama “Wonokoyo”, yang berarti wono itu ada, dan koyo
artinya kekayaan, harta, atau kemakmuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar